PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
QUANTUM DALAM BIDANG KIMIA
1.
Konsep
Pembelajaran Quantum
Quantum
teaching pertama kali dikembangkan oleh Bobbi De Porter. Mulai
dipraktekkan pada tahun 1992, dengan mengilhami rumus yang terkenal dalam
fisika kuantum yaitu masa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi.
Dengan rumus itulah mendefinisikan Quantum sebagai interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya. Pembelajaran Quantum bermakna interaksi-interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya karena semua energi adalah kehidupan dan dalam
proses pembelajarannya mengandung keberagaman dan interdeterminisme. Dengan
kata lain interaksi-interaksi yang dimaksud mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi
orang lain.
Pembelajaran
kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan
siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada
akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan
belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan
pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Adapun
tujuan dari Pembelajaran Quantum adalah Untuk menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan
kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu
meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam
pembelajaran. Pembelajaran Quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan
bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai,
pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.
2. Langkah-Langkah
Secara Umum
Langkah-
langkah dalam penerapan metode pembelajaran kuantum diurutkan menjadi : (1)
Pengkondisian awal, (2) Penyusunan rancangan pembelajaran, (3) Pelaksanaan
metode pembelajaran kuantum, dan (4) Evaluasi.
1. Pengkondisian awal
Tahap
ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran
kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan
memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang
dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri
siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
2. Penyususnan rancangan
pembelajaran
Tahap
ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung
lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan
evaluasi.
3. Pelaksanaan metode
pembelajaran kuantum
Tahap
ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap
ini meliputi: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan
atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh
siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha
siswa.
(1). Penumbuhan minat
Penumbuhan
minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius.
Pengaturan tempat duduk juga dilakukan dengan tidak monoton setiap pertemuan.
Kondisi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam
pembelajaran. Penyampaian materi juga diberikan dengan berbagai ilustrasi
gambar yang menarik seperti menempelkan gambar percobaan ciri-ciri koloid, efek
Tyndall, gerak Brown yang dipasang di papan tulis. Selain materi teori, siswa
diajak untuk melakukan praktikum di laboratorium kimia dasar.
(2). Pemberian pengalaman
umum
Pada
langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman
dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan
dipelajari, selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang
materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman
sebelum mengikuti pelajaran.
(3). Penamaan atau penyajian materi
Pada
kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari setelah siswa
menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah
memiliki bekal, untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa,
dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya
sebagai fasilitator.
(4). Demonstrasi tentang
pemerolehan pengetahuan oleh siswa
Demonstrasi
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
tentang pengalaman yang telah diperoleh siswa, baik kepada teman kelompoknya
maupun kepada seluruh siswa.
(5). Pengulangan yang
dilakukan oleh siswa
Pengulangan
dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali
materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman
kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa.
(6). Perayaan atas usaha
siswa
Perayaan
merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan
pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab
pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang
tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama
ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan
semangat belajar.
4. Evaluasi
Evaluasi
dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model
pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran yang dilaksanakan
pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah bermakna dan
dilaksanakan dengan tahap- tahap berikut ini :
1.
Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan pada pokok
bahasan kimia koloid.
2.
Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode
ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat
hal-hal yang penting di buku tulis.
3.
Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang
materi.
4.
Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.
5.
Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan
mengambil kesimpulan.
6.
Guru mengadakan evaluasi.
Langkah-
langkah pembelajaran tersebut diatas dilakukan pada setiap pertemuan dengan
materi yang sesuai dengan rencana pembelajaran.
3.penerapan
model pembelajaran kuantum dalam bidang kimia
BIG ME MIG YOU
(QUANTUM TEACHING LEARNING)
Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan. Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% , meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%. Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
Ket :
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
Ada tujuh prinsip keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran . tujuh kunci keunggulan itu sebagai berikut :
1. Terapkanlah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka pintu jalan menuju prestasi puncak
2. Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus dan diberi hukuman karena kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.
3. Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pembelajar.
4. Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu, mereka perlu melakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus menyelesaikan pekerjaan yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya senangi.
5. Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena itu, pengajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi manusia yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.
6. Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar, lebih-lebih pengajar, harus pandai-pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. Misalnya, di kelas guru dapat saja mengubah rencana pembelajaran bilamana diperlukan demi keberhasilan siswa-siswanya; jangan mati-matian mempertahankan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
7. Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. Tetap dalam keseimbangan merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus sehingga diperlukan sikap dan tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.
Value Relatioship :
Nilai hubungan seseorang itu ada 4 kategori, yaitu :
A. small me, small you
B. small me, big you
C. big me, smal you
D. big me, big you
PENERAPAN BIG ME BIG YOU
Diana sering mendapat juara kelas di sekolahnya, dalam perlombaan diluar sekolahpun, diana sering mendapatkan juara bahkan yang terakhir ia mengikuti lomba olimpiade Kimia tingkat Nasional. Diana tidak pernah menganggap teman disekitarnya kecil, ia selalu menolong temannya dalam belajar. Diana memiliki teman sekelas yang juga memiliki keinginan untuk bisa seperti dirinya yaitu dinda. Dinda yakin ia juga bisa seperti diana. Dinda berannggapan, apabila diana bisa, ia juga pasti bisa. Ia terus berusaha agar dapat ikut ke olimpiade matematika karena ia yakin, apabila diana mampu, iapun juga mampu walau dalam bidang yang berbeda.
PERMASALAHAN:
Menurut
teman – teman apakah model pembelajaran kuantum itu dapat diterapkan dalam
pembelajaran kimia.? Berikan tanggapan teman –teman.. kemudian apakah
keunggulan dan kelemahan dari penerapan model pembelajaran kuantum dalam
pelajaran kimia.?