Senin, 10 April 2017

PENERAPAN MODEL  PEMBELAJARAN QUANTUM DALAM BIDANG KIMIA


  
1.        Konsep  Pembelajaran Quantum

Quantum teaching pertama kali dikembangkan oleh  Bobbi De Porter. Mulai dipraktekkan pada tahun 1992, dengan mengilhami rumus yang terkenal dalam fisika kuantum yaitu masa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Dengan rumus itulah mendefinisikan Quantum sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran Quantum bermakna interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua energi adalah kehidupan dan dalam proses pembelajarannya mengandung keberagaman dan interdeterminisme. Dengan kata lain interaksi-interaksi yang dimaksud mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.

Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal.

Adapun tujuan dari Pembelajaran Quantum adalah Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan,  menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran Quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.

2.     Langkah-Langkah Secara Umum
    Langkah- langkah dalam penerapan metode pembelajaran kuantum diurutkan menjadi : (1) Pengkondisian awal, (2) Penyusunan rancangan pembelajaran, (3) Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan (4) Evaluasi.

1. Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.

2. Penyususnan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.

3. Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa.

(1). Penumbuhan minat
Penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Pengaturan tempat duduk juga dilakukan dengan tidak monoton setiap pertemuan. Kondisi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam pembelajaran. Penyampaian materi juga diberikan dengan berbagai ilustrasi gambar yang menarik seperti menempelkan gambar percobaan ciri-ciri koloid, efek Tyndall, gerak Brown yang dipasang di papan tulis. Selain materi teori, siswa diajak untuk melakukan praktikum di laboratorium kimia dasar.

(2). Pemberian pengalaman umum
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari, selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran.

(3). Penamaan atau penyajian materi
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal, untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator.

(4). Demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan tentang pengalaman yang telah diperoleh siswa, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa.

(5). Pengulangan yang dilakukan oleh siswa
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa.

(6). Perayaan atas usaha siswa
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar.

4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap berikut ini :
1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan pada pokok bahasan kimia koloid.
2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis.
3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi.
4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah.
5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6. Guru mengadakan evaluasi.
Langkah- langkah pembelajaran tersebut diatas dilakukan pada setiap pertemuan dengan materi yang sesuai dengan rencana pembelajaran.

3.penerapan model pembelajaran kuantum dalam bidang kimia






BIG ME MIG YOU
(QUANTUM TEACHING LEARNING)



Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan. Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp, lembaga kursus yang dibangun de Porter. Dilakukan sebuah penelitian untuk disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden. Dari penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% , meningkatkan harga diri 84% dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%. Persamaan Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Fisika Quantum yaitu:
E = mc2
Ket :
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)

Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.

Ada tujuh prinsip keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran . tujuh kunci keunggulan itu sebagai berikut :

1.       Terapkanlah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka pintu jalan menuju prestasi puncak

2. Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus dan diberi hukuman karena kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.

3. Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pembelajar.

                4. Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu, mereka perlu melakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus menyelesaikan pekerjaan yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya senangi.

5. Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena itu, pengajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi manusia yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.

6. Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar, lebih-lebih pengajar, harus pandai-pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. Misalnya, di kelas guru dapat saja mengubah rencana pembelajaran bilamana diperlukan demi keberhasilan siswa-siswanya; jangan mati-matian mempertahankan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

                7. Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. Tetap dalam keseimbangan merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus sehingga diperlukan sikap dan tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.

Value Relatioship :
Nilai hubungan seseorang itu ada 4 kategori, yaitu :
A.      small me, small you
B.      small me, big you
C.      big me, smal you
D.     big me, big you

PENERAPAN BIG ME BIG YOU

Diana sering mendapat juara kelas di sekolahnya, dalam perlombaan diluar sekolahpun, diana sering mendapatkan juara bahkan yang terakhir ia mengikuti lomba olimpiade Kimia tingkat Nasional. Diana tidak pernah menganggap teman disekitarnya kecil, ia selalu menolong temannya dalam belajar. Diana memiliki teman sekelas yang juga memiliki keinginan untuk bisa seperti  dirinya yaitu dinda. Dinda yakin ia juga bisa seperti diana. Dinda  berannggapan, apabila diana bisa, ia juga pasti bisa. Ia terus berusaha agar dapat ikut ke olimpiade matematika karena ia yakin, apabila diana mampu, iapun juga mampu walau dalam bidang yang berbeda.






PERMASALAHAN:
Menurut teman – teman apakah model pembelajaran kuantum itu dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia.? Berikan tanggapan teman –teman.. kemudian apakah keunggulan dan kelemahan dari penerapan model pembelajaran kuantum dalam pelajaran kimia.?

5 komentar:

  1. Iya dapat diterapkan.
    KEUNGGULAN:

    Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
    Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis.
    Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis.
    Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
    Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
    Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
    Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
    Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
    Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
    Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
    Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
    Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
    KELEMAHAN :

    Membutuhkan pengalaman yang nyata
    Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
    Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasrakan uraian kelemahan dan kelebihan model kuantum, sebaiknya diterapkan atau tidak model tersebut dalam pembelajaran kimia.?

      Hapus
  2. iya dapat karena pada pembelajaran kimia tergolong pembelajaran yang cukup sulit dipahamin siswa karena sifat materinya yang abstrak, maka dengan penerapan model kuantum dapat meminimalisir kendala tersebut selain itu adapun keunggulan Model Pembelajaran Quantum :
    1. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
    2. Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
    3. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
    4. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
    5. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
    6. Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
    7. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

    BalasHapus
  3. menurut saya iya dapat di terapkan,karena materi kimia ini bersifar abstrak. kemudian quatum learning ini juga bersifat konstruktivistis yaitu pembelajaran di bagun sendiri oleh siswa.
    kelebihan
    1. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
    2. Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

    kekurangan
    1. Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
    2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

    BalasHapus
  4. menurut saya iya dapat diterapkan karena quantum learning dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat. Selain itu, quantum learning lebih memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Oleh karena itu, quantum learning patut dicoba dalam pembelajaran dengan perencanaan yang matang.

    Kelebihan metode quantum teaching
    1. Menjadikan proses pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan
    2. Materi pembelajaran mudah diterima
    3. Tidak membutuhkan keterangan yang banyak
    4. Guru menjadi terbiasa berfikir kreatif setiap harinya.
    5. Lebih melibatkan siswa
    Beberapa kelemahan pembelajaran kuantum adalah:
    1. Memerlukan dan menuntut keahlian dan ketrampilan guru lebih khusus.
    2. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
    3. Tidak semua kelas memiliki sumber belajar, alat belajar, dan fasilitas yang dijadikan prasyarat dalam pembelajaran kuantum.
    4. Memerlukan waktu yang cukup banyak

    BalasHapus