TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
Membuka
dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting didalam proses
pembelajaran. Membuka pelajaran diibaratkan sabagai kepala manusia yang
menggambarkan tidak hanya bentuk wajah, tapi juga suasana hati seseorang.
Membuka pelajaran memberi gambaran nyata tentang pelajaran yang akan
dilaksanakan. Kegiatan ini membantu guru mendapatkan informasi langsung tentang
yang akan kesiapan siswa mengikuti pelajaran, sejauh mana siswa sudah mencapai
kompetensi yang sudah ditetapkan hendak dicapai. Dengan demikian pembelajaran
akan dimulai sesuai dengan kondisi awal siswa dikelas tersebut.
A. Membuka
pelajaran (set induction)
1. Pengertian membuka pelajaran
Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran
adalah “kegiatan yang dilakukan oleh untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal – hal yang akan dipelajari.
Menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set
induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat
pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi
yang diharapkan, artinya kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian agar siswa terpusat pada hal –
hal yang akan dipelajarinya.
Membuka
pelajaran (set induction) adalah aktivitas yang dilakukan guru untuk
menciptakan kondisi siap mental, menumbuhkan perhatian serta meningkatkan
motivasi siswa agar terpusat pada kegiatan belajar yang dilakukan.
Jika
siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka tidak terlalu
sulit bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah pembelajaran selanjutnya
(kegiatan inti pembelajaran). banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari
suatu bentuk hubungan merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan kata lain, bahwa kesan pertama yang baik akan membuahkan
hasil yang baik. Hubungan yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu
interaksi belajar mengajar berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati
tetapi dengan cara yang tidak langsung.
2. Tujuan membuka pelajaran
Kegiatan
atau pemeriksaan yang bersifat adminitrasi saja pada mengawali pembelajaran,
belum tentu akan mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan mental siswa secara
optimal. Dengan demikian, kegiatan membuka pembelajaran selain untuk
mempersiapkan hal – hal yang bersifat teknis adminitratif, terutama harus
memfokuskan pada upaya mengkondisikan kesiapan baik fisik dan mental, perhatian
dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Maka
tujuan dari keterampilan membuka pelajaran adalah :
1. Membangkitkan
motivasi dan perhatian
2. Membuat
anak didik memahami bentuk tugas
3. Menyiapkan
mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran
4. Menyadarkan
siswa akan hubungan antara pengalaman / bahan yang sudah dimiliki/ diketahui
dengan yang akan dipelajari
5. Memberikan
gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
3. Prinsip-prinsip membuka pelajaran
Menurut Marno
dan Idris (2008:92-93), ada lima prinsip penggunaan keterampilan membuka
pelajaran yaitu:
1. Singkat,
padat dan jelas
2. Tidak
diulang-ulang atau berbelit-belit
3. Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami anak
4. Disertai
contoh atau ilustrasi seperlunya
5. Mengikat
perhatian anak
Sedangkan menurut Joni (1984:4-5), ada dua prinsip, yaitu:
1) Bermakna
Usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa,
guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
2) Berurutan dan
berkesinambungan
Aktifitas-aktifitas membuka pelajaran yang
dilakukan oleh guru akan bermanfaat sesuai yang diharapkan, apabila dilakukan
sesuai hirarkinya. Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok
pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Hubungan antara pendahuluan
dengan inti pelajaran serta dengan tugas-tugasnya akan dikerjakan sebagai
tindak lanjut Nampak jelas dan logis.
4. Komponen-komponen dalam membuka pelajaran
Sebagaimana diketahui kegiatan membuka pelajaran
dapat dilakukan pada setiap awal kegiatan. Komponen keterampilan yang perlu
dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Menarik
perhatian siswa
1. Memvariasikan
gaya mengajar guru
Menggunakan
alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
- Pola
interaksi yang bervariasi
(djamarah,
syaiful Bahri.2005) pembelajaran adalah suatu proses komonikasi, komonikasi
pembelajaran yang dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa,
karena suasana pembelajaran tidak menonton, varisai komonikasi pembelajaran,
misalnya kapan saat yang tapat untuk klasikal, individu, kelompok.
- Tempat
belajar, misalnya selaen belajar didalam kelas, juga untuk menarik perhatian
siswa, guru dapat merancang pembelajaran dilakukan diluar kelas, laboratorium,
perpustakaan, atau tempat belajar lainnya yang memungkin pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efesien.
b. Menumbuhkan
motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
- Membangun
suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomonikasi
secara kekeluargaan.
- Menimbulkan
rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang
sedang hangat dibicarakan.
c. Memberi
acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat
dilakukan dengan cara:
- Mengemukakan
tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan.
- Menjelaskan
langkah-langkah atau tahapan pembelajaran ,sehingga siswa memahami apa yang
harus dilakukan.
- Menjelaskan
target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajran berlangsung
d. Membuat
kaitan
Untuk membuat kaitan dalam membuka pembelajran
guru dapat melakukannya dengan menghubungkan antara materi yang akan
disampaikan dengan materi yang telah dikuasai siswa siswi (pengetahuan siap)
disamping itu perlu dikaitan dengan pengalaman,minat,dan kebutuhan siswa
siswi.Cara yang dapat dilakukan guru. menurut Mulyasa (2005:88) antara lain dapat berupa:
- Mengajukan
pertanyaan apersepsi
- Mengulas
sepintas garis besar isi pelajran yang telah lalu
- Mengaitkan
materi yang diajarkan dengan lingkungan siswa siswi
- Menghubungkan
hubungkan bahan pelajran yang sejenis dan berurutan
B. Menutup
Pelajaran ( Closure )
1. Pengertian menutup pelajaran
Belajar dapat dikatakan suatu proses yang tidak
pernah berhenti karena merupakan suatu proses yang tidak berhenti atau
merupakan suatu proses yang berkalanjutan menuju kearah kesempurnaan.setiap
kali berakhir dari suatu interaksi antara guru dan siswa,hanyalah merupakan
suatu terminal saja untuk kemudian beranjak keinteraksi selanjutnya pada hari
atau minggu lain, jadi akhir suatu pelajaran bukan bearti seluruh proses
belajar atau interaksi telah selesai sama sekali. Oleh karena itu,suatu kesan
perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat diperlukan agar pertemuan pada
kesempatan yang lain dapat diterima dan berlangsung baik.
Mengakhiri pelajaran atau menutup pelajaran sama
pentingnya dengan membuka pelajaran, walau tentu saja berbeda tujuan dan
fungsinya. Seperti juga dalam membuka pelajaran, dalam rangka menutuo pelajaran
seyogyanya dilakukan bersama-sama dimana murid semua kelas yang dirangkap hadir
dalam suatu ruangan atau satu tempat. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengontrol
suatu episode pembelajaran untuk setiap kelas secara utuh.
2. Tujuan
menutup pelajaran:
- Untuk
memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
- Mementapkan
pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah diperoleh siswa,
sekaligus sebagai umpan balik bagi guru.
- Untuk
memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses dan hasil
pembelajaran yang telah dicapai siswa.
3. Komponen-komponen menutup pelajaran
a. Untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran pada setiap akhir penggal
kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa.
Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merangkum dan membuat inti
pelajaraan.
b. Menilai
(mengevaluasi)
- Tanya
jawab secara lisan yang dilakukan guru kepada siswa secara perorangan,kelompok
atau klasikal
- Mendemontrasikan
ide baru pada situasi lain
- Menyatakan
pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta siswa memberikan
pendapatnya tentang masalah yang baru saja dibahas, baik pendapat itu berupa
pendapat perorangan maupun pendapat kelompok
- Memberikan
soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula
c. Tindak
lanjut
Altematif lain yang dapat dilakukann guru dalam
mengakhiri pembelajaran adalah dengan cara memberikan tindak lanjut (Aqib,
zainal.2003). yang dimaksud dengan tindak lanjut yaitu upaya menindak lanjuti
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan maksud untuk lebih
memantapkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep yang dipelajari
maupun dalam rangka mengamlikasikan pemahaman konsep terhadap
pemecahan-pemecahan masalah praktis. Jika kegiatan tindak lanjut bisa berupa
pekerjaan rumah(pr), megerjakan tugas-tugas tertentu (proyek), melakukan
opserfasi atau pengamatan, wawan cara sederhana atau kegiatan lain atau yang
sejenis.
PERMASALAHAN :
Ketrampilan membuka dan menutup pembelajaran
adalah ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Namun apabila
guru pada saat melaksanakan proses pembelajaran tidak semua komponen membuka
dan menutup pembelajaran dilakukan, bagaimana tanggapan teman – teman.? Apakah proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.?
Menurut saya proses pembelajaran akan tetap berjalan dengan baik namun kurang efektif karna semua komponen itu saling berkaitan jika salah satu nya tidak diterapkan misalnya tidak diterapkan nya motivasi pada fase pendahuluan langsung pada acuan maka yang terjadi adalah siswa malas belajar karna apalagi pelajaran kimia ini suatu pelajaran yang dianggap sulit bagi kebanyakan siswa sehingga dengan adanya motivasi yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari lebih membuat siswa tertarik untuk belajar kimia dan membuat mereka sadar bahwasannya kimia itu selalu ada disekitarnya.
BalasHapusbenar yang dikatakan oleh rini pembelajaran tanpa adanya fase pendahuluan dan penutup akan kurang efektif. karena tanpa fase pendahuluan siswa akan bermalas - malasan dalam mengikuti kegiatan pembalajaran pada hari itu. karena bagi beberapa siswa yang tidak belajar pada malam hari nya mereka tidak akan mengetahui materi apa pada hari ini, sehingga siswa akan acuh terhadap pembelajaran yang sedang dilakukan oleh guru tersebut.
Hapusitu bisa saja terjadi kerena kurangnya pemahaman guru dalam keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. proses pembelajaran yang dilakukan tanpa keterampilan ini akan tetap berjalan, namun tidak maksimal karena diawal guru telah melewatkan kesempatan untuk menarik perhatian siswa dalam keterampilan membuka pelajaran
BalasHapusApakah proses pembalajaran dpat berlangsung dengan baik? Menurt saya disini komponen membuka dan menutup sudah menjadi satu kesatuan jika ditiadakannya salah satu atau salah duanya akan tidak seimbang dan hasil yg didapt juga tidak maksimal.. berrt disini guru belum memahami makna dan proses pembelajran itu sendiri karena proses membuka dan menutup iti merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran di kelas.. sehingga keduanya mmang harus ada, dan pikiran siswa pun akan terlatih dari hari kejarinya dg dilakukan proses yg baik ini.
BalasHapus