Rabu, 22 Maret 2017

 SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

WORKSHOP PENDIDIKAN KIMIA


Nama                    : RIRIN EKA YULIANA
Nim                      : RSA1C114012
Prodi                    : Pendidikan Kimia
Mata Kuliah          : Workshop Penidikan Kimia

Dosen                     : Dr. Syamsurizal, M.Si



JAWABAN

1.                   A. Buatlah peta konsep tentang hidrokarbon hubungkanlah antar konsep sekurang kurangnnya ada 15 konsep terkait.
Jawaban :

b. Deskripsikan pemahaman saudara secara sistematis sekurang-kurangnya antar 5 konsep terkait temukan keterkaitan antarkonsep.

            Keterkaitan konsep :
·         Hidrokarbon terdiri dari unsur utama yaitu unsur C,H
·         Pembakaran akan sempurna apabila menghasilkan H2O dan CO2
·         Minyak bumi merupakan komponen dari hidrokarbon
·         Bensin merupakan bahan bakar yang sering digunakan pada motor
·         Alkana merupakan hidrokarbon yang memiliki ikatan jenuh
·         Metana termasuk golongan alkana karena memiliki ikatan tunggal
·         Air merupakan salah satu pelarut organik yang sering digunakan dalam penelitian
·         Pada proses pembakaran bahan utama yang digunakan adalah oksigen


2. Kemukakan gagasan anda bagaimana anda dapat menjelaskan suatu konsep kimia (berikan contohnya) mulailah berturut-turut dari aspek makroskopik, mikroskopik dan simbolik, tandai ketiga aspek tersebut dalam penjelasan anda.

Jawaban :

Materi “ Reaksi Reduksi Oksidasi “. Hal ini dapat diilustrasikan dengan contoh sebagai berikut :

·         Gambaran makroskopis, kimia mencakup berbagai fenomena yang dapat diamati dan fenomena ini mungkin sudah seringkali dilihat oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, misalnya paku yang dapat berkarat apabila diletakkan diluar rumah.

·         Gambaran mikroskopis, sebuah paku yang sedang mengalami perkaratan merupakan proses kimia dimana atom-atom yang terkandung dalam paku yaitu (besi) bereaksi dengan molekul oksigen di udara untuk membentuk molekul oksida besi (karat).

·         Gambaran simbolik, cara lain untuk menggambarkan proses perkaratan tersebut adalah dengan menggunakan persamaan kimia beserta simbol, rumus kimia dan angka-angka seperti 4Fe(s) + 3O2 (g) 2Fe2O3(s).

·         Gamabaran lengakap proses perkaratan pada besi



3. a.  Tiga faktor utama penyebab timbulnya hambatan Implementasi Kurikulum 2013 yaitu :

·         Mata pelajaran kimia didalam ujian nasional digunakan sebagai mata pelajaran minat. Sehingga tidak wajib bagi siswa untuk memilih mata pelajaran kimia. Hal ini menyebabkan siswa menjadi semakin sedikit yang termotivasi untuk belajar kimia. Siswa akan lebih memilih mata pelajaran lain yang dianggapnya lebih mudah serta lebih mereka pahami.

·         Pemerintah tidak melibatkan para guru dalam merumuskan kurikulum 13. Sehingga banyak guru yang masih bingung dalam menerapkan pembelajaran menggunakan kurikulum 13 dan juga guru masih bingung dalam melaksanakan proses penilaian terhadap siswa.

·         Dalam kurikulum 13 siswa sangat dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini menyulitkan siswa dalam memahami konsep materi pelajaran terutama materi kimia yang telah dianggap sulit. Sehingga apabila siswa tidak termotivasi mencari dan tidak ada kemauan untuk belajar maka akan semakin menyulitkan siswa. Guru juga dituntut untuk berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan namun dapat merangsang siswa untuk aktif belajar dan dapat dengan mudah mengkonstrak konsep yang telah dipelajari.

·         Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai disetiap sekolah – sekolah. Tidak semua sekolah yang ada memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Hal ini dapat menimbulkan hambatan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dimana sekolah banyak yang belum memiliki alat infokus, laboratorium yang lengkap, komputer yang lengkap. Sehingga guru belum bisa sepenuhnya melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 13.

b. peta konsep kaitan hambatan implementasi kurikulum 13:


           
4.  a. Manfaat Penilaian Autentik bagi siswa:

·         Penilaian autentik dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga guru dapat mengetahui dengan tepat kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh siswa didiknya. Penilaian autentik menuntut siswa untuk menampilkan kemampuan nya secara langsung sehingga guru dapat langsung mengamati dan memberikan penilaian yang sejujurnya

·         Penilaian autentik dapat memberikan nilai yang sangat jujur terhadap kemampuan setiap siswa. Sehingga diharapkan siswa tidak ada yang merasa guru tidak memperlakukan mereka dengan tidak adil dan diharapkan guru tidak lagi hanya berfokus kepada siswa yang dianggap pintar.

·         Dengan penilaian autentik dapat memudahkan guru dalam menilai aspek kognitif , aspek afektif dan aspek psikomotor  siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan jenis – jenis penilaian autentik dimana setiap jenis – jenis penilaian autentik itu memiliki rubrik penilaian yang berfokus untuk melihat aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Sehingga masing – masing siswa dapat memunculkan ketiga aspek tersebut setiap kali melakukan proses pembelajaran.

·         Penilaian autentik memungkinkan terintegrasikannya kegiatan pengajaran, belajar, dan penilaian menjadi satu paket kegiatan yang terpadu. Ketika guru membelajarkan suatu topik dan pembelajar aktif mempelajari, penilaiannya bukan semata berupa tagihan terhadap penguasaan topik itu, melainkan siswa juga diminta untuk berunjuk kerja mempraktikkannya dalam sebuah situasi konkret yang sengaja diciptakan.

·         Penilaian autentik memberikan kesempatan pembelajar untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya. Dengan penilaian autentik pembelajar diminta untuk mengkonstruksikan apa yang telah diperoleh ketika mereka dihadapkan pada situasi konkret. Dengan cara ini pembelajar akan menyeleksi dan menyusun jawaban berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan analisis situasi yang dilakukan agar jawabannya relevan dan bermakna.

b. penerapan penilaian autentik dalam praktikum kimia

penerapan penilaian autentik dalam praktikum kimia dapat dengan menggunakan penilaian unjuk kerja. Penilaian kinerja merupakan penilaian subjektif  yang menyangkut terhadap kualitas kinerja atau hasil kerja yang ditunjukkan oleh setiap siswa. Penilaian kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Pada pembelajaran kimia, penilaian kinerja lebih menekankan proses apabila dibandingkan dengan hasil. Misalnya untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan praktikum indikator asam dan basa. Dapat digunakan lembar observasi untuk menilai sikap dan psikomotor dari siswa.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar