SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
WORKSHOP PENDIDIKAN KIMIA
Nama :
RIRIN EKA YULIANA
Nim :
RSA1C114012
Prodi :
Pendidikan Kimia
Mata
Kuliah : Workshop Penidikan Kimia
Dosen
: Dr. Syamsurizal, M.Si
JAWABAN
1.
A. Buatlah peta konsep tentang
hidrokarbon hubungkanlah antar konsep sekurang kurangnnya ada 15 konsep terkait.
Jawaban
:
b.
Deskripsikan pemahaman saudara secara sistematis sekurang-kurangnya antar 5
konsep terkait temukan keterkaitan antarkonsep.
Keterkaitan
konsep :
·
Hidrokarbon terdiri dari unsur utama
yaitu unsur C,H
·
Pembakaran akan sempurna apabila
menghasilkan H2O dan CO2
·
Minyak bumi merupakan komponen dari
hidrokarbon
·
Bensin merupakan bahan bakar yang sering
digunakan pada motor
·
Alkana merupakan hidrokarbon yang
memiliki ikatan jenuh
·
Metana termasuk golongan alkana karena
memiliki ikatan tunggal
·
Air merupakan salah satu pelarut organik
yang sering digunakan dalam penelitian
·
Pada proses pembakaran bahan utama yang
digunakan adalah oksigen
2. Kemukakan
gagasan anda bagaimana anda dapat menjelaskan suatu konsep kimia (berikan
contohnya) mulailah berturut-turut dari aspek makroskopik, mikroskopik dan
simbolik, tandai ketiga aspek tersebut dalam penjelasan anda.
Jawaban :
Materi “ Reaksi Reduksi Oksidasi “. Hal ini
dapat diilustrasikan dengan contoh sebagai berikut :
·
Gambaran
makroskopis, kimia mencakup berbagai fenomena yang dapat
diamati dan fenomena ini mungkin sudah seringkali dilihat oleh siswa dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya paku yang dapat berkarat apabila diletakkan diluar rumah.
·
Gambaran
mikroskopis, sebuah paku yang sedang mengalami perkaratan
merupakan proses kimia dimana atom-atom yang terkandung dalam paku yaitu (besi) bereaksi dengan molekul
oksigen di udara untuk membentuk molekul oksida besi (karat).
·
Gambaran
simbolik, cara lain untuk menggambarkan proses perkaratan tersebut
adalah dengan menggunakan persamaan kimia beserta simbol, rumus kimia dan
angka-angka seperti 4Fe(s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3(s).
·
Gamabaran
lengakap proses perkaratan pada besi
3. a. Tiga faktor utama
penyebab timbulnya hambatan Implementasi Kurikulum 2013 yaitu :
·
Mata pelajaran kimia didalam ujian
nasional digunakan sebagai mata pelajaran minat. Sehingga tidak wajib bagi
siswa untuk memilih mata pelajaran kimia. Hal ini menyebabkan siswa menjadi
semakin sedikit yang termotivasi untuk belajar kimia. Siswa akan lebih memilih
mata pelajaran lain yang dianggapnya lebih mudah serta lebih mereka pahami.
·
Pemerintah tidak melibatkan para guru
dalam merumuskan kurikulum 13. Sehingga banyak guru yang masih bingung dalam
menerapkan pembelajaran menggunakan kurikulum 13 dan juga guru masih bingung
dalam melaksanakan proses penilaian terhadap siswa.
·
Dalam kurikulum 13 siswa sangat dituntut
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini menyulitkan siswa dalam memahami
konsep materi pelajaran terutama materi kimia yang telah dianggap sulit. Sehingga
apabila siswa tidak termotivasi mencari dan tidak ada kemauan untuk belajar
maka akan semakin menyulitkan siswa. Guru juga dituntut untuk berkreasi dan
berinovasi untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan namun dapat
merangsang siswa untuk aktif belajar dan dapat dengan mudah mengkonstrak konsep
yang telah dipelajari.
·
Kurangnya sarana dan prasarana yang
memadai disetiap sekolah – sekolah. Tidak semua sekolah yang ada memiliki
sarana dan prasarana yang lengkap. Hal ini dapat menimbulkan hambatan dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Dimana sekolah banyak yang belum memiliki alat
infokus, laboratorium yang lengkap, komputer yang lengkap. Sehingga guru belum
bisa sepenuhnya melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 13.
b.
peta konsep kaitan hambatan implementasi kurikulum 13:
4. a. Manfaat
Penilaian Autentik bagi siswa:
·
Penilaian autentik
dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga
guru dapat mengetahui dengan tepat kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh
siswa didiknya. Penilaian autentik menuntut siswa untuk menampilkan kemampuan
nya secara langsung sehingga guru dapat langsung mengamati dan memberikan
penilaian yang sejujurnya
·
Penilaian autentik dapat memberikan
nilai yang sangat jujur terhadap kemampuan setiap siswa. Sehingga diharapkan
siswa tidak ada yang merasa guru tidak memperlakukan mereka dengan tidak adil
dan diharapkan guru tidak lagi hanya berfokus kepada siswa yang dianggap
pintar.
·
Dengan penilaian autentik dapat memudahkan guru dalam
menilai aspek kognitif , aspek afektif dan aspek psikomotor siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan jenis – jenis penilaian autentik dimana setiap jenis – jenis penilaian
autentik itu memiliki rubrik penilaian yang berfokus untuk melihat aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Sehingga masing – masing siswa
dapat memunculkan ketiga aspek tersebut setiap kali melakukan proses
pembelajaran.
·
Penilaian autentik memungkinkan
terintegrasikannya kegiatan pengajaran, belajar, dan penilaian menjadi satu
paket kegiatan yang terpadu. Ketika guru membelajarkan suatu topik dan
pembelajar aktif mempelajari, penilaiannya bukan semata berupa tagihan terhadap
penguasaan topik itu, melainkan siswa juga diminta untuk berunjuk kerja
mempraktikkannya dalam sebuah situasi konkret yang sengaja diciptakan.
·
Penilaian autentik memberikan kesempatan
pembelajar untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya. Dengan penilaian autentik
pembelajar diminta untuk mengkonstruksikan apa yang telah diperoleh ketika
mereka dihadapkan pada situasi konkret. Dengan cara ini pembelajar akan
menyeleksi dan menyusun jawaban berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan
analisis situasi yang dilakukan agar jawabannya relevan dan bermakna.
b.
penerapan penilaian autentik dalam praktikum kimia
penerapan
penilaian autentik dalam praktikum kimia dapat dengan menggunakan penilaian
unjuk kerja. Penilaian kinerja merupakan penilaian subjektif yang menyangkut terhadap kualitas kinerja atau
hasil kerja yang ditunjukkan oleh setiap siswa. Penilaian kinerja dapat menilai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Pada pembelajaran kimia, penilaian
kinerja lebih menekankan proses apabila dibandingkan dengan hasil. Misalnya
untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan praktikum indikator asam dan
basa. Dapat digunakan lembar observasi untuk menilai sikap dan psikomotor dari
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar